kurikulum merdeka belajar sd
gambar guru mengajar murid. Courtesy of https://www.sekolahdasar.net/

Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di SD (1)

Selamat datang di narqo.net – Kemendikbud RI saat ini menerapkan kurikulum merdeka belajar. Kurikulum merdeka belajar sebagai perubahan dari kurikulum 13. Tulisan ini akan membahas tentang bagaimana menerapkan kurikulum merdeka belajar di tingkat SD.

Setidaknya ada 4 hal yang akan dibahas dalam tulisan ini. Pertama adalah bagaimana karakteristik kurikulum merdeka belajar khususnya di tingkat SD.

Kemudian pembahasan yang kedua adalah perubahan pokok apa saja yang ada di tingkat SD dari kurikulum 2013 ke kurikulum Merdeka belajar SD ini.

Ketiga adalah bagaimana SKL terbaru SD karena dari SKL inilah nanti kita jadikan dasar bagaimana kita nanti mendidik dan menciptakan lulusan sekolah dasar. Keempat nanti akan membahas Bagaimana struktur kurikulum di tingkat SD.

Kita mulai pembahasan yang pertama tentang karakteristik kurikulum Merdeka. Karakteristik kurikulum merdeka belajar yang pertama nanti adalah berfokus pada materi esensial artinya materi tidak terlalu luas.

Yang terpenting dalam kurikulum merdeka belajar adalah bagaimana siswa itu mampu memahami, mampu menerapkan sehingga pembelajaran nanti akan lebih mendalam terutama dalam pengembangan literasi dan numerasi siswa.

Kita hendaknya tidak terjerumus pada pemahaman bahwa literasi adalah bahasa Indonesia dan numerasi adalah matematika. Tapi semua mapel itu nanti bisa diajarkan tentang literasi dan numerasi.

literasi adalah bagaimana siswa itu mampu memahami apa yang dibaca dan mampu mengolah informasi serta mampu menerapkannya. Kalau numerasi itu memang berhubungan dengan angka, tabel dan juga dengan simbol-simbol.

Semua pelajaran nanti memang mengajarkan anak bagaimana siswa-siswi itu akan berkembang literasi dan numerasinya.

Kemudian karakteristik yang kedua dari kurikulum merdeka belajar nanti ada profil pelajar Pancasila. Hal ini nanti dikembangkan melalui pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran berbasis proyek yang dikejar utamanya bukan hasilnya tapi karakter dan prosesnya.

Tujuan utamanya adalah ingin mengembangkan soft skill dan juga karakter siswa. Pembelajaran berbasis proyek ini nanti akan masuk dalam struktur kurikulum yakni 20-30%.

Setiap pelajaran akan dialokasikan untuk pembelajaran berbasis proyek. Misalnya matematika dalam seminggu ada 4 jam berarti yang 3 jam nanti pembelajaran reguler di kelas dan yang satu jam dialokasikan untuk pembelajaran berbasis proyek.

Alokasi yang 20% nanti digabungkan dari semua mapel kemudian dibuat jadwal pembelajaran berbasis proyek.

Kemudian karakteristik kurikulum merdeka yang ketiga adalah adanya fleksibilitas. Sekolah, guru maupun siswa diberi kebebasan. Kalau di tingkat SD mungkin salah satu fleksibilitasnya adalah nanti diberi kebebasan untuk memakai pendekatan.

Kalau di Kurikulum 2013 kemarin diwajibkan memakai tematik, maka di kurikulum merdeka belajar nanti ada kebebasan misalnya boleh memakai pendekatan tematik atau boleh memakai pendekatan berbasis mata pelajaran.

Hal tersebut diserahkan kepada satuan pendidikan dan diserahkan kepada guru kelas. Pendekatan mana yang terbaik untuk siswa-siswanya masing-masing.

Kemudian fleksibilitas yang kedua bisa dilihat dari bagaimana capaian pembelajaran itu disusun per fase bukan perjenjang. Kalau dulu di kelas 1 sudah ditentukan tujuannya ini kelas 2 tujuannya ini kelas 3 tujuannya ini.

Dalam kurikulum merdeka nanti akan dibentuk per fase. Fase A nanti ada di kelas 1 dan kelas 2. Jadi capaian pembelajaran yang dibentuk di satu fase boleh disampaikan di kelas 1 boleh disampaikan di kelas 2 atau boleh disampaikan di kedua-duanya. Ini yang dimaksud dengan fleksibilitas tadi.

Kemudian fleksibilitas yang ketiga nanti jam pelajaran disusun per tahun, bukan per minggu. Kalau kemarin di Kurikulum 2013 jika matematika dialokasikan 4 jam kan maka nanti 4 jam terus setiap minggu. Dalam kurikulum merdeka belajar dibebaskan penyusunannya per tahun.

 

(Bersambung)

About Admin

Penulis adalah salah satu guru SMK di Jawa TImur yang memiliki minat terhadap kajian psikologi dan pendidikan terkini di Indonesia

Check Also

Outcome Based Education (OBE)

Outcome Based Education (OBE) adalah pendekatan pendidikan yang berpusat pada siswa yang berfokus pada hasil …