merdeka belajar
arti merdeka belajar bagis siswa. courtesy of www.nu.or.id

Arti Merdeka Belajar bagi Siswa

Arti Merdeka belajar bagi siswa termasuk dalam pertanyaan sebagian orang. Sebagian dari kita mungkin masih asing dengan istilah merdeka belajar.

Mari kita lihat secara sekilas bagaimana merdeka belajar dan apa saja perubahan dan dampaknya. Para pembaca mungkin sudah banyak yang tahu bahwa mulai juli 2020 sistem ujian sekolah dan Ujian Nasional akan berubah. ini merupakan bagian dari program Merdeka belajar yang ditetapkan oleh Bapak Medikbudristek, Nadim Makarim.

Sangat penting untuk kita ketahui Apa saja dampak merdeka belajar ini buat peserta didik. pertanyaan pertama yang mungkin dilontarkan adalah apa sih program Merdeka belajar itu?

Dari namanya ada yang bertanya apakah benar tujuan merdeka belajar itu agar belajar siswa-siswi jadi merdeka atau yang dimaksud merdeka itu bebas dari apa? ternyata salah satu tujuannya program merdeka belajar ini adalah membebaskan belajar siswa-siswi dari system kejar target nilai supaya mereka enjoy belajar.

Bukan belajar supaya mereka lulus atau rankingnya tinggi. Tentunya siswa-siswi senang kalau proses belajarnya bisa jadi enjoy, tidak perlu dipaksa dan bahkan stress mengejar nilai.

Caranya gimana tuh supaya bisa berubah seperti itu? Berikut lima dampak dari program Merdeka belajar terhadap pelajar.

Pertama, ujian nasional ditiadakan. sebagai gantinya ada yang namanya Assessment Kompetensi Minimum.

Kalau dalam kurikulum sebelumnya peserta didik diuji dalam mata pelajaran bahasa Indonesia matematika dan lainnya, sekarang yang diuji adalah kemampuan literasi dan numerasi. Ini tidak sama persis dengan mata pelajaran bahasa Indonesia dan Matematika. Hal itu karena bisa jadi ada materi IPA atau IPS di dalamnya.

Selain itu fokusnya adalah untuk menguji kemampuan memahami dan menganalisa bacaan dan juga menerapkan konsep berhitung dalam kehidupan sehari-hari. Kabar baiknya adalah Ini bukan ujian naik kelas atau naik tingkat dan cuma untuk kelas 4, 8, dan juga 11.

Kedua selain asesmen kompetensi minimum akan ada survei karakter juga. Ini bukan tes tapi sejumlah pertanyaan untuk mencari tahu apakah peserta didik sudah menerapkan asas-asas Pancasila dalam hidupnya.

Nantinya kedua hal ini akan digunakan untuk membantu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) dalam menentukan kebijakan pendidikan di masa depan.

Ketiga, USBN diserahkan sepenuhnya kepada keputusan sekolah. Artinya sekolah dibebaskan untuk mengikuti kurikulum sesuai kebijakan satuan pendidikan.

Jadi nilai peserta didik tidak hanya dari tes tertulis seperti sebelumnya. Tapi nilai juga bisa diambil dari tugas pribadi atau kelompok. Tugasnya bisa berupa karya tulis, portofolio dan lainnya.

Keempat, proses belajar mengajar jadi ada yang di luar kelas, bukan cuma di dalam kelas seperti sebelumnya. Dengan begitu peserta didik diharapkan bisa berdiskusi dengan guru pada outing class dan belajar banyak hal-hal lainnya seperti berani bertanya, mandiri dan cerdik dalam bergaul.

Kelima sistem zonasi penerimaan murid baru akan berubah sesuai dengan kebijakan daerah masing-masing.

Itulah beberapa perubahan dan dampak yang dapat kita temui dari merdeka belajar yang diterapkan mulai dari tahun ajaran 2020-2021.

Kalau begitu biar temanmu yang lain tahu juga,  jangan lupa share informasi ini sebanyak-banyaknya. Salam semangat belajar dan meraih cita-cita!

About Admin

Penulis adalah salah satu guru SMK di Jawa TImur yang memiliki minat terhadap kajian psikologi dan pendidikan terkini di Indonesia

Check Also

Outcome Based Education (OBE)

Outcome Based Education (OBE) adalah pendekatan pendidikan yang berpusat pada siswa yang berfokus pada hasil …