kesehatan mental

Pengertian Kesehatan Mental dan Cara Mencapainya

Kesehatan mental—Mungkin kita sering mendengar bahwa sehat itu bukan hanya sehat fisik tapi juga sehat secara mental. Kita juga mungkin sudah banyak tahu bagaimana cara sehat fisik. Baik itu dengan makanan sehat, bernutrisi, minum air putih, rajin berolahraga, mengkonsumsi vitamin.

Kita sudah sering mendengar semua itu dan bahkan kita juga mempraktekkannya. Sekarang pertanyaannya, apakah kita pernah terfikir untuk menjaga Kesehatan mental kita? Atau kita memang terfikir untuk menjaga Kesehatan mental tapi tidak tahu caranya menjaga Kesehatan mental?

Tulisan ini membahas bagaimana cara menjaga Kesehatan mental.

Mari kita mulai dari apa Kesehatan mental itu menurut WHO (World Health Organization). Kesehatan mental adalah suatu keadaan seseorang sadan tentang kesejahteraan psikologisnya dan memiliki kemampuan untuk mengelola stress. Ada beberapa ciri Kesehatan mental,

Pertama, kita tahu bahwa kita secara kejiwaan sejahtera,

Kedua, kita memiliki kemampuan untuk mengelola atau mengendalikan stress.

Ketiga, kita bisa bekerja secara produktif.

Keempat, kita aktif di lingkungan kita sendiri.

Pada dasarnya, ciri Kesehatan mental itu bukan hanya empat itu saja tapi lebih luas. Dan kita perlu memahami tentang hal itu. Akan tetapi, sebagai pemula dalam memahami Kesehatan mental kita bisa berpijak pada definisi dan ciri-ciri yang disebutkan tadi.

Berbicara tentang Kesehatan mental, ada sebuah teori yang dikembangkan oleh Carol Ryff, seorang psikolog dadri negeri paman Sam. Carol Ryff memiliki teori yang membahas tentang cara membentuk atau mencapai kesejahteraan psikologis diri. Tujuannya adalah agar kita mampu menjaga Kesehatan mental.

Carol Ryff dalam Kesehatan mental ini mengembangkan teori six model of psychological well-being atau 6 cara agar sehat secara mental. Dalam teori ini, seperti namanya, ada enam aspek yang bisa membantu seseorang untuk mencapai Kesehatan mental.

Enam model untuk mencapai Kesehatan mental tersebut adalah ;

  1. Self-Acceptance (penerimaan diri)
  2. Personal Growth (Pengembangan diri)
  3. Autonomy(Otonomi),
  4. Environmental Mastery (Penguasaan Lingkungan),
  5. Positive Relationships (Hubungan yang positif), dan
  6. Purpose in Life (Tujuan hidup)

Pada tulisan ini kita akan membahas Self Acceptance atau penerimaan diri terlebih dahulu. Self Acceptance adalah kondisi di mana kitab isa menerima semua hal, tidak peduli baik atau buruk, positif atau negatif, yang ada pada diri kita.

Penerimaan itu bisa dalam hal kondisi fisik maupun penerimaan terhadap kemampuan yang kita miliki.

Penerimaan ini bukan hanya berkaitan dengan apa yang ada dalam diri kita tapi termasuk juga penerimaan tentang kegagalan dalam proses kehidupan yang kita hadapi. Begitu juga penerimaan kita atas keberhasilan kita yang sudah dicapai.

Artinya, kita tidak memandang hidup hanya terbatas pada capaian dalam hidup; jika tidak berhasil berarti hidup kita selesai.

Kita perlu memandang bahwa hidup kita ini adalah sebuah proses yang perkembangannya pada tiap orang berbeda-beda. Begitu juga kita harus menyadari bahwa banyak faktor yang mempengaruhi perbedaan proses itu.

Jadi kita berdamai dengan diri kita dengan tidak memandang hidup ini hitam putih; kalau tidak berhasil berarti gagal. Ini juga merupakan jawaban bagi kita yang selalu bertanya-tanya bagaimana cara kita menjaga Kesehatan mental kita.

Kenapa harus Self-Acceptance?

Kita mungkin bertanya kenapa jalan menuju kesehatan mental harus dimulai dari Self-Acceptance. Begini, Self-Acceptance di samping bisa membantu kita menjaga Kesehatan mental, ia juga membuat kita untuk self-love (mencintai diri kita sendiri).

Self-love perlu kita miliki agar kita bisa mengenal lebih dalam diri kita dan juga menerima keadaan kita sendiri. Dengan begitu kita bisa mengembangkan diri.

Biasanya self-love bisa dicapai dengan mudah jika kita sudah mampu menerima diri kita apa adanya dan seutuhnya. Jika self-acceptance ini sudah dilakukan maka kita akan lebih siap menerima tantangan hidup yang akan menghampiri kita kemudian.

Ini terjadi karena kesadaran tadi bahwa ini merupakan bagian terkecil dari proses hidup.  Jadi, diri kita tidak dibatasi oleh capaian ataupun kegagalan kita.

Itulah salah satu bagian dari model dalam mencapai Kesehatan mental. Model lain akan dijelaskan dalam tulisan berikutnya terkait Kesehatan mental. Semoga tulisan singkat ini bermanfaat. Aamiin.

About Ihya' Ulumudin

Penulis adalah seorang pengajar psikologi di salah satu kampus swasta di Lumajang Jawa Timur.

Check Also

Psikologi Sosial (3)

Para ilmuwan sejak beberapa dekade lalu telah menggunakan metode ilmiah untuk menjelajah dan menjelaskan fenomena …