pendidikan karakter
gambar merupakan improvisasi dari konten yang diambil dadri www.pngwing.com

Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah kebutuhan bagi setiap insan. Pendidikan karakter yang digalakkan di Indonesia saat ini memang berpijak pada kebutuhan manusia. Oleh karena itu, Pendidikan karakter tidak mendapat penolakan dari masyarakat.

Dalam tulisan ini, penulis akan membahas Pendidikan karakter dari perspektif Islam yang penulis pahami. mari kita mulai dengan kutipan ayat Al-Qur`an berikut:

“يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ”

Setiap manusia pasti ingin dihormati dan juga dimuliakan bukankah begitu kawan?,  apalagi pada masa saat ini di era modernisasi pastinya juga pendidikan juga menentukan bagaimana seseorang itu di hormati, kenapa orang itu dihormati? “karena dia sudah menyelesaikan studinya”, kenapa orang itu dihormati? “karena dia berilmu”, kenapa orang itu dihormati?, “karena dia membawa amanah dari rasulullah SAW.

Maka dari pernyataan tersebut kita mengetahui apa yang membedakan seseorang dengan dengan orang lain yaitu ilmu nya, seseorang yang mempunyai ilmu pasti akan naik derajatnya begitu pula sebaliknya ketika seseorang tersebut tidak memiliki ilmu pasti akan turun derajatnya.

Janganlah seorang diantara kita berasumsi bahwa setiap ‘alim / berilmu dilahirkan dari seorang yang berilmu begitu juga sebaliknya seorang fujur / perbuatan yang menyalahi syariat atau perikemanusiaan juga dilahirkan dari seseorang yang sepadan sungguh perspektif yang demikianlah tidak dibenarkan.

Apakah kita tidak melihat apa yang Allah contohkan dalam Al-Quran bahwa seorang kan’an yang durhaka memiliki seorang ayah yang menduduki gelar utusan seperti pula Asiyah binti Muzahim yang sangatlah beriman kepada Allah Seorang istri dari firaun yang memusuhi utusan Allah SWT.

Dari perumpamaan tersebut kita bisa menarik kesimpulan bahwa nasab bukanlah sebuah jaminan bagi seseorang untuk mewarisi sebuah keilmuan dan keimanan seseorang, jadi seorang jika ingin mengubah nasabnya ubah dulu nasibnya. 

Menurut Hidayatullah (2010:13), karakter adalah kualitas, kekuatan mental, moral atau budi pekerti yang merupakan kepribadian khusus sebagai pendorong serta pembeda antara individu yang satu dengan individu yang lainnya. Pada pernyataan tersebut kita  memahami apakah yang dimaksud pendidikan karakter, yaitu seorang tidak hanya dituntut untuk mengetahui suatu keilmuan secara teoritis dan juga pragmatis. Akan tetapi seseorang juga dituntut untuk untuk memperbaiki dari segi keilmuan dan juga dari segi budi pekerti tingkah laku, inilah yang dimaksud pendidikan karakter.

Jika kita perhatikan kembali di luaran sana betapa banyak orang yang sangat pintar bahkan menduduki gelar profesor, doktor. Tetapi hal yang miris sekali mereka tidak memiliki pendidikan karakter sehingga mereka bisa menyalah gunakan dengan keilmuan mereka untuk digunakan suatu tindakan kriminal seperti korupsi, penipuan, pencurian dll.

Dari ayat yang di awal artikel ini kita bisa mengambil poin yang berkaitan dengan pendidikan karakter yaitu seorang yang akan diangkat derajatnya oleh ALLAH SWT yaitu seorang yang beriman dan juga berilmu jika demikian bisa dipastikan seorang tersebut akan diangkat oleh ALLAH SWT derajatnya.

Jika kita pelajari lebih dalam pda makna iman kita mengetahui bahwa arti dari iman itu secara bahasa yaitu percaya sedangkan secara istilah yaitu menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangan nya jadi jika kita logikakan bisakah ALLAH SWT mengangkat seorang yang berilmu tanpa memiliki iman jika kita korelasikan dengan ayat tersebut?,

Jawabnya tidak bisa karena untuk mencapai derajat yang dimaksud pada ayat tersebut membutuhkan keduanya yaitu keilmuan dan keimanan.

 Dari fenomena tersebut seorang tidaklah baik seorang menyekolahkan anak-anaknya di sembarang instansi. Kita sekarang mempunyai solusi yang sangat baik pada era sekarang ini orang-orang banyak mencari pesantren untuk mengatasi masalah ini.

Menurut mereka pesantren adalah tempat pendidikan yang tepat untuk membentuk karakter seorang santri, karena di dalam pondok pesantren diajarkan berbagai ilmu mulai dari ilmu yang umum sampai yang agama jadi anak-anak tidak usah takut / khawatir kehilangan ilmu umum, dan juga di pondok pesantren ada jurusan yang tak dimiliki kampus seluruh dunia; jurusan akhlak.

Bersyukurlah yang dapat menimba ilmu di pondok pesantren, tak sedikit yang gagal lulus dari jurusan ini bahkan doktor sekalipun. Dan sebagai santri percaya adanya barokah, tingkah laku ucapan seorang santri juga berpengaruh juga untuk mendapatkan suatu keberkahan.

Marilah kita senantiasa mendoakan anak didik kita semoga mereka dimudahkan dalam segala urusan mencari ilmu, hal seperti ini pula lah yang diajarkan di pondok pesantren seperti yang termaktub dalam maqolah seorang ulama :

الطريقة أهمّ من المادّة 

فالأستاذ أهمّ من الطريقة

وروح الأستاذ أهمّ على كلّ شيء

            Pada maqolah ulama’ di atas bait pertama bahwa sebuah metodologi pembelajaran itu sangat lah penting bahkan mempengaruhi pada pemahaman seorang anak didik dan pada bait kedua.

Namun ada yang lebih penting daripada metodologi yaitu peran seorang guru apakah pembelajaran yang sudah di konsep dengan metodologi yang sudah begitu bagus bisa berjalan ketika seorang  guru jarang aktif masuk ke kelas tentu jawabnya kita sudah mengetahui yaitu tidak.

Kemudian bait ketiga menjelaskan bahwa ada yang lebih penting dari kedua nya bahkan di dijelaskan lagi di akhir baitnya yakni lebih penting atas segalanya yaitu ruh seorang guru  maksudnya yaitu seorang guru selain berusa mendidik anak didiknya secara dzohir guru juga harus berusa mendidik secara bathin yaitu selalu mendoakan anak-anak didiknya intinya harus ada ketersambungan ruh antara seorang guru dan murid hal demikian lah yang jarang kita temui di sekolah-sekolah non pesantren. Wallahu a’lam……..

 

Penulis : Aan Najib Maulana, bisa ditemui di IG: @hollahemboh

About Admin

Penulis adalah salah satu guru SMK di Jawa TImur yang memiliki minat terhadap kajian psikologi dan pendidikan terkini di Indonesia

Check Also

Outcome Based Education (OBE)

Outcome Based Education (OBE) adalah pendekatan pendidikan yang berpusat pada siswa yang berfokus pada hasil …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *