melatih guru mengajarkan pendidikan karakter
gambar merupakan improvisasi dari konten yang diambil dadri www.pngwing.com

Pentingnya Melatih Guru untuk Mengajarkan Pendidikan Karakter; Pelajaran dari Negara Lain

Pendidikan karakter menjadi semacam tuntutan masyarakat. Masyarakat saat ini melontarkan banyak tuntutan pada guru kelas. Mereka diharapkan dapat menyampaikan semua bidang kurikulum dengan penguasaan dan kemudahan. Para guru selalu dituntut untuk memasukkan bagian penting yang diperlukan dalam rangka pengembangan kemampuan siswa secra maksimal.

Pendidikan Karakter telah menjadi salah satu bagian baru yang sangat urgen. Semua guru, tidak peduli apa tingkat kelas, disiplin, atau pengalaman mereka yang bertahun-tahun, membutuhkan informasi dan bimbingan tentang bagaimana menunjukkan dan menerapkan ciri-ciri karakter yang baik di kelas.

Para ahli sepakat bahwa cara terbaik untuk melatih guru dalam pendidikan karakter adalah dengan melatih mereka sebelum mereka masuk ke kelas. Oleh karena itu, departemen pendidikan mulai memasukkan Pendidikan Karakter ke dalam kurikulum pendidikan guru. Sebagai informasi tambahan, ini juga dilakukan oleh Indonesia melalui kebijakan yang dituangkan dalam Undang-undang.(bisa dilihat di sini)

Sebuah survei yang dilakukan oleh Boston University Center for the Advancement of Ethics and Character (1999) menunjukkan bahwa lebih dari 90% dekan dan direktur pendidikan guru di seluruh negeri mendukung pengajaran nilai-nilai inti di sekolah.

Namun lebih dari 81% melaporkan tidak dapat menyuguhkan Pendidikan Karakter secara maksimal dalam program persiapan guru mereka sendiri (Ryan & Bohlin, 2000). Jelas ini adalah panggilan untuk menginisiasi dan menyampaikan komponen Pendidikan Karakter dalam kurikulum pelatihan guru sarjana.

Secara historis, Dewey percaya bahwa pendidikan moral tidak dapat dipisahkan dari kurikulum sekolah. Sebaliknya, pendidikan karakter atau pendidikan moral  itu harus disampaikan melalui semua “lembaga, instrumentalitas, dan materi kehidupan sekolah” (Dewey, 1909).

Ryan (1996) mengemukakan bahwa moral, nilai, dan etika yang kita inginkan untuk dipelajari oleh siswa harus diidentifikasi oleh orang dewasa dan diajarkan dengan mencocokkan topik dan tingkat intensitas dengan tingkat perkembangan siswa.

Pengajaran moral seacar langsung yang telah dipilih sebelumnya ini bertujuan untuk melakukan transmisi, memperoleh, dan melaksanakan apa yang dilihat sebagai nilai-nilai moral budaya yang diterima (seperti religiusitas, cinta tanah air, kejujuran, dan tanggung jawab), dan menekankan prinsip-prinsip pembelajaran dan teori pembelajaran sosial … dan pentingnya bimbingan dan arahan orang dewasa (Solomon, Watson, & Battistich, 2000).

Pandangan pedagogis ini dan tragedi baru-baru ini seperti penembakan sekolah Columbine, Heritage, dan Santee telah mendorong dewan sekolah dan administrator untuk melihat pendidikan karakter sebagai cara untuk menangkal dan mencegah kekerasan.

Hasilnya adalah pengembangan dan implementasi program Pendidikan Karakter di sekolah-sekolah umum di seluruh negeri tersebut. Dana dari Departemen Pendidikan AS telah tersedia untuk distrik sekolah sejak 1995 untuk mendukung percontohan pengembangan program karakter.

Pada Mei 1999, sembilan negara bagian telah memulai proyek semacam itu. Di Virginia, Georgia, Florida, dan Mississippi undang-undang telah disahkan yang mengamanatkan agar program Pendidikan Karakter dilaksanakan di seluruh negara bagian. Akibatnya, program pendidikan guru sekarang dituntut untuk menyediakan kerangka dasar Pendidikan Karakter kepada guru pra-jabatan.

Greer (1998) percaya bahwa keadaan tentu akan semakin buruk jika pendidikan di sekolah -dan rekan-rekan mereka di perguruan tinggi -tidak mempersiapkan guru-guru masa depan bangsa untuk mengajar secara efektif tentang moral dan karakter

About Admin

Penulis adalah salah satu guru SMK di Jawa TImur yang memiliki minat terhadap kajian psikologi dan pendidikan terkini di Indonesia

Check Also

Outcome Based Education (OBE)

Outcome Based Education (OBE) adalah pendekatan pendidikan yang berpusat pada siswa yang berfokus pada hasil …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *