Publik inggris dikejutkan oleh peristiwa penikaman terhadap penulis terkenal, Salman Rushdie.
Saat berada di atas panggung Salman Rushdie ditikam di bagian leher oleh seseorang pada hari Jumat, 12 Agustus 2022 dalam acara seminar di Chautauqua Institution New York, Amerika Serikat. Akibat penikaman tersebut, ia terancam buta.
Mari kita membaca ulang biografi salman Rushdie, pria berkebangsaan inggris ini. Ia lahir pada 19 Juni 1947 di Bombay India yang sekarang disebut Mumbai. Ia merupakan sastrawan abad ke-20.
Tulisannya terkenal dengan campuran antara realisme magis dan sejarah. Di samping itu tulisannya juga bercampur antara politik, Islam, dan budaya pop.
Kritik-kritik yang dilontarkan oleh Salman Rushdie membuatnya terkenal sebagai penulis post-kolonial.
Sejak remaja ia sudah mendapatkan pendidikan bertaraf internasional. Ia diterima di sekolah Inggris.
Anggota Royal Society of Literature ini menulis sebanyak 13 buku dan mendapatkan sejumlah penghargaan. Salah satu penghargaannya adalah Booker Prize untuk buku Midnight`s Children yang ia dapatkan pada tahun 1981.
Penulis yang terkenal lincah bahasanya ini merilis buku novelnya yang berjudul The Satanic Verses dirilis pada 1988. Buku ini mengadaptasi riwayat Islam tentang pembatalan ayat yang disampaikan kepada rakyat Qusraisy oleh Nabi Muhammad SAW. Rushdie mengatakan bahwa ayat-ayat tersebut bukan berasal dari Tuhan, melainkan dari setan.
Salman Rushdie mendapat kecaman dari otoritas muslim karena buku novelnya yang berjudul The Satanic Verses (Ayat-ayat Setan). Kecaman utamanya lahir dari tokoh Syiah, Ayatullah Khomeini. Menurut Khomeini tulisan Salman Rushdie merupakan penistaan terhadap simbol-simbol Islam.
Imam Khomeini mengeluarkan fatwa bahwa darah Salman Rushdie halal. Sebagai buntut dari fatwa tersebut penerjemah novel The Satanic Verses ke dalam Bahasa Jepang, Hitoshi Igarashi, dibunuh dengan cara ditusuk pada tahun 1991.