Keluarga adalah suatu kelompok kecil, yang bertempat tinggal dalam satu rumah yang terdiri dari seorang kepala keluarga (ayah) dan beberapa orang lainnya (ibu, kakak dan adik). Penuh kebersamaan dalam menghadapi situasi dan kondisi di masyarakat, saling ketergantungan satu sama lain, juga saling berbagi kebahagiaan dan kesedihan.
Pendidikan sendiri memiliki artian penambahan pengetahuan dan wawasan atau mengembangkan potensi keterampilan dari seseorang, yang nantinya akan menjadi sebuah hasil yang bisa membuat seseorang itu memiliki tujuan yang bermakna untuk masa depannya.
Sedangkan karakter adalah sifat dalam diri seseorang yang bisa mempengaruhi tingkah lakunya baik itu dalam kebaikan ataupun keburukan. Juga bisa diartikan hal-hal yang membiasakan seseorang hingga terbiasa dalam melakukannya. Konsep pendidikan karakter sebenarnya sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Hal ini terbukti dari perintah Allah bahwa tugas pertama dan utama Rasulullah adalah sebagai penyempurna akhlak bagi ummatnya. Pembahasan substansi makna dari karakter sama dengan konsep akhlak dalam islam .
Secara sederhana pendidikan karakter merupakan upaya untuk menuntun dan mengarahkan sikap dan perilaku menuju nilai kehidupan. Dengan harapan seorang anak menjadi orang yang berguna bagi sesama, tangguh dalam agama, bangsa, negara, serta berjiwa kuat dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang.
Proses pembentukan karakter ini, dinilai pada lingkungan pertama yang dikenal oleh seorang anak yakni, keluarga.
Dengan demikian, keluarga menjadi peran yang sangat penting dalam pendidikan karakter anak.
Dikarenakan keluarga adalah lingkungan yang pertama kali ditemui oleh seorang anak sejak ia lahir sampai bertumbuh dewasa. Jadi, lingkungan dalam sebuah keluarga harus membawa keteladanan yang baik untuk sang anak, yang berpendidikan karakter islami sesuai dengan ketentuan syari’at.
Misalnya, ada seorang anak kecil mempunyai keluarga yang rajin dalam beribadah , sedangkan yang mendidik langsung anak kecil tersebut adalah orang tuanya sendiri seperti: melaksanakan sholat lima waktu berjama’ah, mengajari cara membaca Al-Qur’an dan memberi contoh tingkah laku yang baik dalam kesehariannya (saling tolong menolong, bertoleransi, sopan dan santun).
Tujuan pendidikan karakter ini, dalam lingkungan keluarga salah satunya merupakan sebuah penghormatan atau kepatuhan seorang anak kepada orang tuanya yang akan menumbuhkan kesejahteraan lahir batin serta adanya toleransi keluarga, atau unsur ketentraman, kebahagian, kedamaian serta persatuan yang dirasakan oleh keluarga tersebut.
Di dalam sebuah keluarga keharmonisan sangat berpengaruh terhadap pendidikan karakter bagi anak, dikarenakan anak akan selalu memperhatikan bagaimana hubungan kedua orang tuanya secara langsung, setelah itu anak tersebut akan memberi penilaian terhadap apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya didalam lingkungan keluarga nya sendiri.
Salah satunya perilaku yang baik serta keteladanan yang memberi makna. Dan jika di dalam lingkungan keluarga tersebut terjadi pergeseran nilai (tidak harmonis) maka perilaku orangtua sulit dipahami oleh sang anak. Sehingga peran orang tua tidak patut dicontoh dalam pendidikan karakter bagi anak.
Saat ini sering dijumpai dalam lingkungan kehidupan keluarga yang orang tuanya tidak mampu untuk mengatur atau menata kehidupan keluarganya sendiri, alasannya saat ini kebanyakan orang tua yang memiliki kesibukan kerja di luar rumah sehingga seorang anak terabaikan dan keadaan rumah tangganya tidak harmonis, atau dari sisi lain kurang dapat perhatian dari orang tuanya sehingga hal ini menjadi sumber persoalan dalam pendidikan karakter bagi anak di lingkungan keluarga.
Maka dari itu pembiasaan Orang tua harus dirubah, agar tidak tumbuh dan melekat kebiasaan yang seperti itu pada diri anak tersebut. Contoh pembiasaan sesuai nilai pendidikan karakter dalam lingkungan keluarga yang dapat diajarkan kepada anak seperti membiasakan mengucapkan salam ketika memasuki rumah, membiasakan berpamitan ketika keluar rumah, membiasakan hidup bersih, membiasakan hidup disiplin dan mencium tangan orang tua tatkala hendak bepergian sehingga perilaku tersebut bisa melekat pada diri anak untuk membangun pendidikan karakter bagi anak.
Adapun hal-hal yang bisa ditanamkan kepada anak melalui pendidikan karakter seperti mempunyai rasa hormat dan santun, mempunyai rasa kepedulian, percaya diri, rasa keadilan kepemimpinan, rendah hati dan cinta kebenaran serta bertoleransi.
Dari materi di atas dapat disimpulkan peran orang tua sangat penting untuk memperkuat pendidikan karakter bagi anak mulai sejak dini, sehingga anak tersebut bisa menjadi generasi bangsa yang berkarakter, berbudi pekerti yang baik serta berilmu.
Penulis : Lailatul Rohmah(Mahasiswi Prodi PAI Fak. Tarbiyah IAI Syarifuddin)