pendidkan karakter anak usia dini
Pendidikan karakter anak usia dini. gambar merupakan hasil improvisasi dari gambar yang didapat dari www.pngwing.com

Pentingnya Pendidikan Karakter pada Anak Usia Dini

Pendidikan karakter yaitu sebagai suatu tujuan dari pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang Undang nomor 20 Tahun 2003, bab 1 pasal 1 ayat 1 yaitu tentang sistem pendidikan nasional.

Undang undang tersebut menyebutkan ”suatu pendidikan adalah suatu usaha untuk sadar, dan terencana, untuk mewujudkan suatu proses belajar, dan suatu proses pembelajaran peserta didik atau anak didik aktif untuk mengembangkan dirinya agar nantinya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri juga kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia, juga keterampilan diri yang diperlukan, masyarakat, bangsa dan negara ”.

Ki Hadjar Dewantara juga mengatakan bahwa pendidikan berarti daya dan upaya memajukan bertumbuhnya budi pekerti, juga pikiran, dan tumbuh kembang seorang anak. Pendidikan adalah usaha sadar dalam proses pembelajaran yaitu dari segi akademik maupun tidak akademik dengan tujuan para peserta didik mampu mengembangkan ilmu pengetahuannya, sikap dan perilaku menjadi yang lebih baik.

Mendidik Karakter Anak

Untuk mendidik karekter anak jangan kita tunggu besarnya. Biasanya para orang tua sering kali berkata “ Biarin aja nanti kalo sudah besar ngerti sendiri ”. Hal ini mungkin menurut beberapa orang tua di masyarakat sangatlah lazim.

Padahal hal ini sama saja dengan kita membiarkan pertumbuhan karakter pada anak kita kurang baik. Jadi lebih baik kita didik karakter anak kita mulai sejak dini bukan nunggu dia sadar sendiri. kalo tidak sadar sadar bagaimana?

Nah, berikut saya kutip berdasarkan pengalaman saya dan menurut pengalaman dari beberapa orang juga. Jadi sumbernya bukan hanya dari saya saja, tapi juga hasil dari pengamatan dan wawancara kepada masyarakat yang mengerti tentang Pentingnya Pendidikan Karakter Anak Dini.

Pada anak Sekolah Dasar kebanyakan mereka masih nurut dan gampang kita atur dan juga anak di usia ini masih cenderung kentel atau istilahnya dekat dengan orang tua. Saya saja dulu juga begitu di usia ini.

Saya sangat ingat betul di usia ini meski orang tua saya sekalipun sedang tidur sering saya liat, kenapa? Karena anak pada usia ini memang masih sangat akrab dengan orang tua. Maka dari itu di saat anak usia ini kita harus mengajarkan bahkan mencontohkan itu lebih baik dari mengajarkan.

Kita beri dia contoh yang baik baik, kita sholat, kita ngaji, dengan demikian anak akan berlahan menanyakan sedang apa ayah atau sedang apa ibu.Nah baru kita ajarkan dan kenalkan anak dengan Agama.

Tapi mungkin kalo di daerah saya mengenalkan anak pada agama itu mulai mereka belum sekolah bahkan biasanya belum bisa bicara pun orang tuanya sudah mengajarkan ngucap kalimat “ LAILAHA ILLA ALLAH ”. Di sini kebanyakan gitu, dan biasanya juga masih kecil di gendong mau tidur sambil di sholawatin.

Mungkin di daerah lain juga ada yang semacam itu. Jadi mulai sejak lahir sudah di adzani, di ngajikan di slameti segala hal. Tujuannya agar anak taat pada Agama dan memiliki karakteristik yang baik.

Lingkungan juga mempengaruhi tumbuh kembang seorang anak. Yang pertama yaitu dari Keluarga. Keluarga sangat mempengaruhi akan hal ini. Kalau sudah tau anak di usia dini itu sangatlah kentel atau dekat dengan orang tua maka orang tua jangan menjauh dari anaknya. ini sangat penting!

Dari pada nanti anak itu tidak nyaman dengan kita terus dia nyaman dengan orang lain, salah siapa? Ya salahnya kita sebagai orang tua yuang tidak mau dekat dengan anaknya. Misalnya kita bilang “duh sudah besar jangan kentel mulu ah malu tuh sama yang lain udah pada main sama temennya”. Misalnya kita bilang seperti itu, menurut anda itu betul?

Menurut saya itu kurang baik terhadap anak, karena apa? Karena secara tidak langsung kita melatih anak untuk menjauh dari kita. Nanti jika anak ini sudah menginjak masa MTs atau Smp jangan salahkan dia jika dia sudah mulai melupakan orang tuanya bahkan banyak kejadian anak nyleweng dengan teman temannya.

Karena mereka lebih nyaman dengan temannya dari pada orang tuanya. Makanya jika anak sangat akrab dengan kita, kita biarin saja biar jaga kenyamanan anak saat bersama dengan orang tua.

Dari pada salah pergaulan maka kita lah yang menemani anak( mendidik karakter anak). Banyak sekali kejadian anak yang karakternya kurang baik.

Selanjutnya yaitu yang mempengaruhi adalah lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi karakter anak. Jika kita berada di lingkungan yang kurang baik maka tidak menutup kemungkinan anak juga menjadi kurang baik jika kita kurang menjaganya.

Misalnya kita hidup di lingkungan begal, jika kurang pengawasan dari orang tua atau dari kita anak mulai sejak dini sudah bergaul dengan begal begal itu. Maka tidak menutup kemungkinan si anak ikut ikutan melakukan hal yang demikian.

Jika sudah besar nanti langkah terbaiknya apa? Jika sudah lulus SD cepatlah masukkan anak tersebut ke penjara suci alias pondok pesantren. Dengan demikian di lingkungan pesantren anak akan lebih tersaring pergaulannya.

Mendidik karakter anak mulai sejak dini ini agar kelak jika sudah dewasa sesuai dengan apa yang kita harapkan yaitu taat terhadap agama dan taat terhadap kedua orang tua, dan juga memiliki perilaku yang baik sopan santun dan baik dalam bertata krama, berguna bagi agama nusa dan bangsa, setidaknya berguna bagi keluarga.

Mendidik dan membentuk karakteristik anak sejak usia dini itu sangat penting karena akan mempengaruhi karakteristiknya kelak jika sudah dewasa. Kita harus mendidiknya dengan baik agar kelak menjadi anak seperti yang kita harapkan.

Faktor keluarga dan lingkungan sangat mempengaruhi karakteristik seoarang anak. Maka mari kita jaga pergaulan anak kita jangan sampai bergaul dengan orang atau teman yang salah, karena akibatnya akan sangat fatal bagi diriny dan juga bagi orang tua.

Penulis : Abdul Hamid (Mahasiswa Prodi PAI Fak. Tarbiyah IAI Syarifuddin)

About Admin

Penulis adalah salah satu guru SMK di Jawa TImur yang memiliki minat terhadap kajian psikologi dan pendidikan terkini di Indonesia

Check Also

Outcome Based Education (OBE)

Outcome Based Education (OBE) adalah pendekatan pendidikan yang berpusat pada siswa yang berfokus pada hasil …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *